|
HELLO!
Welcome to our journal. Here you guys can looking for communication theory or anything about communication you want to know it. leave a tag or comment on a post. Thanks dear for coming, replace with your own hearts<3
any enquiries please send email: im.restuads@gmail.com Restu Deva Delia Gilang Gina |
|
|
Sabtu, 06 Juli 2019 \\ ★
PENGERTIAN
Menurutnya organisasi terjadi, ketika dua orang berinteraksi untuk satu fokus perhatian tertentu, dan proses ini disebut dengan koorientasi (coorientation), yaitu gagasan bahwa dua orang memberikan perhatian pada satu objek yang sama seperti topik, isi, perhatian, situasi, ide, tujuan, kelompok dan sebagainya.
Teori ini gabungan dari berbagai teori linguistik (ilmu bahasa), wacana, dan organisasi yang menjelaskan bagaimana organisasi dibangun melalui percakapan. Organisasi dibangun melalui percakapan dimana dua orang berinteraksi dan bernegosiasi akan suatu fokus perhatian/objek tertentu untuk membentuk makna utuh(koheren) yang disepakati.
SYARAT PERCAKAPAN KOHEREN
Menurut Taylor , Manager dan karyawan harus melakukan 3 hal :
lalu ketika tiga syarat tersebut terpenuhi maka akan terjadi hal ini :
STRUKTUR KOORIENTASI ORGANISASI
Aktifitas sehari-hari anggota organisasi tersebut bukanlah interaksi yang tidak saling berhubungan atau kebetulan saja.
Berbagai kegiatan tersebut pada dasarnya digerakan dari “StrukturDalam” atau organisasi bersangkutan. Suatu Tata Bahasa atau pengaturan structural yang memberikan organisasi karakternya dan memandu tindakannya ,struktur dalam adalah suatu jaringan aturan yang rumit mengnai pola-pola interaksi yang diperbolekan dalam yang diharapkan . Atau juga struktur dalam suatu mengenai bagaimana sesuatu harus dikerjakan .
\\ ★
Dikembangkan
oleh Bernett Pearce(kiri) dan Vernon Cronen(kanan) pada tahun 1980.
Berdasarkan teori manajemen koordinasi makna, dua orang yang berinteraksi
secara sosial akan membentuk makna dalam percakapan yang mereka lakukan. Setiap
individu juga terdiri dari sebuah sistem interpersonal yang membantu menjelaskan
aksi dan reaksi mereka. Teori manajemen koordinasi makna berkaitan dengan
beberapa teori lain seperti :
“Bahwa komunikasi ialah inti untuk menjadi manusia yang menciptakan realitas percakapannya sendiri yang dicapai dengan cara menerapkan berbagai aturan berdasarkan isi komunikasi, tindakan, situasi, hubungan antar komunikator, latar belakang individu, dan pola-pola budaya dengan tujuan komunikasi tidak begitu penting bagi orang-orang untuk mencapai kesepakatan namun bagi komunikator adalah penting untuk mencapai tingkat koordinasi.”
- Barnett
Setiap orang memiliki
penafsiran sendiri dalam menemukan makna ketika berinteraksi dengan orang lain.
Makna berlangsung secara sistem interpersonal yang menjelaskan aksi
dan reaksi saat berada dalam interaksi sosial yang disebut dengan coordinated management of meaning atau manajemen koordinasi makna. Manajemen koordinasi
makna merupakan salah satu teori komunikasi interpersonal atau teori teori komunikasi antar pribadi yang berteori
bahwa komunikasi adalah sebuah proses dimana orang memahami dunia mereka dan
menghasilkan realitas sosial.
Teori ini pertama kali dikembangkan oleh Barnett Pearce dan Vernon Cronen di penghujung tahun 1970an.
Dalam hal ini, teori management makna terkoordinasi menggambarkan manusia sebagai actor
yang berusaha untuk mencapai koordinasi dengan mengelola cara-cara pesan dimaknai (Cronen, Pearce
& Harris; 1982)
Dalam percakapan dan melalui pesan-pesan yang kita kirim dan terima, orang saling menciptakan makna. Secara keseluruhan Makna terkoordinasi secara umum merujuk pada bagaimana individu-individu menetapkan aturan untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna, dan bagaimana aturan-aturan terjalin dalam sebuah percakapan di mana makna senantiasa dikoordinasikan.
ASUMSI DAN ATURAN
Teori manajemen
koordinasi makna, memiliki beberapa asumsi dasar, yaitu :
1. Manusia hidup dalam
komunikasi (konstruksi sosial)
Asumsiini menjelaskan
bahwa dasar yang dipelajari teori ini ialah percakapan. Dengan percakapan
manusia akan saling menciptakan realitas sosial Karenanya manusia hidup dalam
komunikasi. Teori ini menggambarkan bagaimana kita berkomunikasi dalam upaya
untuk memahami dunia atau untuk menemukan makna. Komunikasi menciptakan dunia
sosial di sekitarnya. Menciptakan makna bergantung pada koherensi, koordinasi,
dan misteri yang dialami seseorang, baik secara sadar atau tidak sadar,
sendiri atau dalam kombinasi. Variabel ini membantu menentukan bagaimana kita
menciptakan realitas sosial melalui percakapan yang dilakukan.
2. Manusia menciptakan
realitas sosial.
Asumsi ini menekankan
pengendalian percakapan. Para ahli teori manajemen koordinasi
makna mengusulkan gagasan bahwa situasi sosial diciptakan oleh interaksi.
Keyakinan bahwa orang-orang dalam percakapan membangun realitas sosial mereka
disebut dengan konstruksi sosialisme. Hal ini sesuai dengan asumsi teori
interaksi simbolik, teori konstruksi sosial atau konstruksi realitas sosial yang menyatakan bahwa
realitas dibentuk secara sosial.
3. Transaksi informasi
tergantung pada makna pribadi dan makna interpersonal.
cara orang
mengendalikan percakapan melalui makna pribadi dan makna interpersonal. Arti
makna pribadi mengacu pada makna yang dicapai ketika seseorang berinteraksi
dengan orang lain dan membawanya ke dalam interaksi pengalaman uniknya. Dan juga makna interpersonal yang akan tercapai manakala dua orang
sepakat tentang penafsiran masing-masing. Makna dalam percakapan tercapai tanpa
berpikir apa-apa. Jika tidak ada satupun jenis makna yang tercapai, maka dapat
dikatakan bahwa ada kekurangan komunikasi.
Teori ini berpendapat
bahwa pada dasarnya orang-orang yang terlibat dalam percakapan akan membentuk
realitas sosial mereka sendiri.
Dalam situasi sosial
tertentu, hal pertama yang dilakukan orang adalah ingin memahami apa yang
terjadi dan menerapkan berbagai aturan untuk mengetahuinya. Orang akan
bertindak berdasarkan apa yang mereka pahami dan menerapkan aturan untuk
memutuskan tindakan apakah yang sesuai makna tersebut. Dengan demikian, teori
manajemen koordinasi makna merupakan teori yang berlandaskan aturan.Terdapat dua aturan
utama dalam teori manajemen koordinasi makna yaitu aturan konstruktif dan
aturan regulatif.
POLA
BERULANG YANG
TIDAK DI INGINKAN
Unwanted repetitive patterns-URP ialah episode konflik yang
berurutan dan terjadi berulang kali yang sering kali tidak diinginkan terjadi
oleh indiidu yang terlibat dalam konflik
MENGAPA TERJADI?
Jika dua orang berseteru, mereka akan terlibat dalam hal
yang disebut oelh Cronen, Pearce dan Linda Snavely sebagai pola berulang yang
tidak diinginkan. Para peneliti menjelaskan bahwa hal ini terjadi karena dua
orang yang memiliki dua sistem aturan yang berbeda mengikuti suatu struktur
yang mengharuskan mereka untuk menjalankan perilaku tertentu, tidak peduli
konsekuensi apa yang muncul.
PROSES MANAJEMEN KOORDINASI MAKNA
Dalam perspektif komunikasi, teori manajemen koordinasi
makna memandang komunikasi sebagai obyek komunikasi dalam dunia sosial. Teori
manajemen koordinasi makna menngusulkan tiga istilah sebagai cara untuk
menerapkan perspektif komunikasi tentang berbagai kejadian dan obyek dunia
sosial kita yaitu koordinasi, koheren, dan misteri.
HIERARKI MAKNA
PENGARUH
KESIMPULAN
“aturan-aturan membimbing komunikasi yang terjadi diantara orang-orang melalui sebuah stuktur hierakis, orang-orang mengorganisasikan makna dari beratus-ratus pesan yang diterimadalam sehari” (West dan Turner)
\\ ★
TRADISI SOSIOPSIKOLOGIDi setiap individu memiliki emosional dan sifat yang berbeda-beda. Tradisi sosiopsikologi telah memberikan kontribusi dalam praktek komunikasi interpersonal yang berupaya agar kita lebih memahami dasar daripada sifat individu. Sebagaian para peneliti melakukan riset penelitian psikologi terkait tingkah laku manusia (Human Behavior). Aspek komunikasi dalam sosiopsikologi ini adalah untuk memahami bagaimana komunikator individu berpikir dan bertindak dalam situasi komunikasi. Kemudian Dua teori yang berpengaruh dan penting dalam komunikasi intrapersonal ialah teori sifat (trait theory) dan teori Kognitif (cognitive theory)Teori Integrasi Bermasalah dikemukakan oleh Austin Babrow seorang professor komunikasi dari Universitas Illinois pada tahun 1986 yang menjelaskan peranan komunikasi bermasalah ada tiga teori yaitu :
Teori ini bersandarkan pada tiga ide dasar yaitu:
Teori integrasi bermasalah adalah salah satu dari banyak teori yang membantu kita memahami bagaimana cara komunikator individu berpikir. Bagaimana mereka mengintegrasikan dan mengelola informasi yang mempengaruhi sikap, kepercayaan, nilai dan tingkah laku mereka.
Minggu, 07 April 2019 \\ ★
![]() Spiral keheningan ialah teori media yang memberikan perhatian pada pandangan mayoritas dan menekan pandangan minoritas. Secara sosiologis, teori Spiral keheningan ialah ketakutan suatu individu akan isolasi yang hanya berlaku pada masyarakat kurang terdidik dan miskin, irasional, dan tidak memiliki dedikasi untuk mengemukakan pendapatnya secara bebas.
HISTORY OF THE SPIRAL OF
SILENCE THEORY
Teori ini didapatkan dan terinspirasi ketika ia berada di
lingkungan Nazi pada masa itu, yang mana banyak orang yang merasa
terisolasi opini-opininya ketika ia mereka ingin mengemukakan pendapat mereka.
Sehingga tidak salah jika banyak orang yang mengalami Spiral Keheningan ini
mencari dukungan melalui media massa. Bahwa banyak dari populasi menyesuaikan
prilakunya pada arah media teori ini telah dinyatakan sebagai dasar yang
penting dalam memelajari kondisi manusia “ - Neumann 1993
Ada
4 Unsur Pokok Spiral
Keheningan :
ASUMSI TEORI
DASAR :
Ketiga asumsi tersebut berbicara mengenai bagaimana
keheningan tersebut terbentuk di kelompok minoritas ketika mereka sedang berada
di antara kelompok mayoritas.
ARTI DARI TEORI SPIRAL KEHENINGAN
Kajian Noelle-Neumann
ini diibaratkan peran opini dalam interaksi sosial. Opini publik sebagai sebuah
isu kotroversial akan berkembang pesat apabila dikemukakan lewat
media massa. Berarti opini publik juga dibentuk,disusun, dikurangi
oleh peran media massa. Opini
yang berkembang dalam kelompok mayoritas dengan kecenderungan seseorang untuk diam karna ia
berasal dari kelompok minoritas bisa disebabkan pengaruh isu-isu dari media
massa.
KAITANNYA DENGAN OPINI PUBLIK?
Peran media memberikan kontribusi terhadap munculnya spiral
keheningan karena media
memiliki kemampuan untuk menentukan dan menyebarluaskan pendangan yang dinilai
lebih dapat diterima publik secara umum. Dengan demikian, mereka yang memiliki
pandangan yang bertentangan dengan pandangan khalayak umum, lebih sulit untuk mendapatkan
tempat di media.
Mereka yang berada di pihak minoritas cenderung kurang
tegas dalam mengemukakan pandangannya. Seseorang yang berada pada posisi
minoritas sering merasa perlu menyembunyikan “sesuatu”-nya/pendapatnya ketika
berada dalam kelompok mayoritas. Sebaliknya, mereka yang berada di pihak
mayoritas akan merasa percaya diri dengan pengaruh dari pandangan mereka dan
terdorong untuk menyampaikannya kepada orang lain. Maka dari itu, hal ini
berangkat dari asumsi akan adanya ketakutan dari individu-individu akan isolasi
dari masyarakat.
Ketakutan itu muncul jika individu-individu mempunyai opini yang berbeda bahkan
berseberangan dengan opini mayoritas masyarakat. Individu yang opininya berbeda
dengan mayoritas masyarakat akan cenderung bungkam (silence) karena takut akan
isolasi yang mungkin diterimanya
TIGA SIFAT MEDIA MASSA
Media berfungsi menyebarluaskan :
Mengacu pada fakta sebagai kepercayaan.
Kepercayaan bahwa media terdapat dimana-mana itu sebabnya media menjadi
instrumen yang sangat penting, diandalkan dan selalu tersedia ketika orang
membutuhkan informasi.
Pengaruh
timbal balik dalam membangun
kerangka acuan yang pada prosesnya media selalu mengulang-ulang apa yang
diberitakan.
Konsonan dihasilkan berdasarkan
kecenderungan media untuk menegaskan atau melakukan konfirmasi terhadap
pemikiran maupun pendapat dan menjadikan pemikiran ataupun pendapat itu
seolah-olah berasal dari masyarakat.
Media tidak memberikan interpretasi yang luas dan seimbang terhadap peristiwa sehingga masyarakat memiliki pandangan terhadap realita secara terbatas dan sempit.
PERAN MINORITAS ( HARD CORE )
Hard Core merupakan orang-orang yang selalu menentang
ataupun menyimpang cara pemikiran yang berbeda tanpa memedulikan apapun
konseskuensinya. Bahkan kaum ini langsung mengonfrontasi siapapun yang menghalangi. Noelle-Neumann melihat bahwa seperti kebanyakan
hal dalam hidup, terdapat perkecualian pada setiap peraturan atau teori. Para hard core mewakili sekelompok
individu yang tahu bahwa ada harga yang harus dibayar bagi keasertifan mereka.
Para penyimpang ini berusaha untuk menentang cara berfikir yang dominan dan
siap untuk secara langsung mengonfrontasi siapa pun yang menghalangi mereka
Kesimpulan
Teori spiral keheningan lebih berfokus pada suatu
pandangan seseorang yang telah didefinisikan oleh media. Pada umumnya,
kebanyakan orang akan memilih diam ketika mereka merasa berada di lingkungan
minoritas dan merasa pendapat mereka telah dibatasi. Karena mereka merasa
enggan untuk menyampaikan pendapat dan takut dikucilkan. Sedangkan orang yang
memiliki sudut pandang mayoritas akan lebih banyak bersuara dan berkoar. Disisi lain, Avant grade merupakan
orang yang merasa bahwa posisi mereka akan semakin kuat.
\\ ★
![]()
Semiologi adalah tujuan untuk mengambil berbagai sistem tanda seperti substansi dan batasan, gambar, macam gesture, berbagai suara music, serta berbagai obyek, yang menyatu dalam system of significance.
Menurut Roland Barthes, semiotika memiliki beberapa konsep inti, yaitu signification, denotation, connotation, dan metalanguage atau myth (Yan dan Ming, 2014). Roland Barthes sebagai ahli linguistik Ferdinand De Saussure menerapkan konsep semiotika hanya pada tingkat denotatif.
Menurut Roland Barthes pada analisis poster “Paris Match” myth (mitos) didefenisikan sebagai sejarah yang bertransformasi menjadi sesuatu yang natural atau alami. Sehingga myth tidak bisa menjadi suatu simbol karena mitos bersifat ambigu yang memiliki fungsi lain.
SIGNIFICATION
Sebuah proses yang berupa tindakan, yang mengikat signifier(penanda? dan signified(petanda), dan yang menghasilkan sebuah tanda. Dua bagian dari sebuah tanda bergantung satu sama lain, yaitu:
• Signified diungkapkan melalui signifier/penanda
• Signifier diungkapkan dengan signified/petanda
DENOTATION AND CONNOTATION
Ada 2 jenis signified :
Denotation dan connotation ialah dua istilah merujuk pada pendapat Louis Hjelmslev dengan menggunakan istilah orders of signification. tanda konotatif tidak sekadar memiliki makna tambahan namun juga mengandung kedua bagian tanda denotatif yang melandasi keberadaannya,
Contoh :
![]()
Denotasi : kucing bewarna hitam
Konotasi : jika kita bertemu kucing hitam akan sial (mistis)
METALANGUAGE atau MYTH atau MITOS
Barthes mencoba untuk mengkonseptualisasikan mitos sebagai sebuah sistem komunikasi, oleh karena itu sebuah pesan tidak dapat menjadi sebuah obyek, konsep, atau gagasan, melainkan sebuah bentuk signification. Mitos adalah signification dalam tingkatan connotation. Mitos merupakan a second-order semiological system. Sebuah tanda dalam sistem pertama menjadi signifier pada sistem kedua. Ia juga menganalisa proses mitos secara jelas dengan menyajikan contoh-contoh yang khusus. Menurut Barthes, tanda adalah sistem pertama, atau bahasa, sebagai bahasa obyek, dan mitos sebagai metalanguage. Mitos sebagai sistem yang unik dibangun oleh suatu rantai pemaknaan yang telah ada sebelumnya dengan kata lain, mitos menjadi suatu sistem pemaknaan tataran ke-dua. Di dalam mitos pula sebuah signified dapat memiliki beberapa signifier.
ANALISIS SEMIOLOGI
Para analis umumnya mencari beberapa paradigma seperti kelas, kelompok deri elemen yang telah dipilih. Unit atau elemen dalam kelompok membagikan sejumlah karakteristik. Dua unit dari paradigma yang sama harus menyerupai satu sama lain sehingga perbedaan yang memisahkan keduanya menjadi minimal.
· Diseksi : Mencakup pencarian berbagai elemen yang ketika diasosiasikan satu dengan yang lain menyarankan makna yang pasti. Umumnya mencari beberapa paradigma seperti kelas, kelompok deri elemen yang telah dipilih.
· Artikulasi : Mencakup penentuan aturan-aturan kombinasi. Ini merupakan sebuah kegiatan artikulasi. Analis mengambil obyek, mengurainya, dan menyusun ulang. Analis membuat sesuatu menjadi muncul yang dapat dilihat.
Tujuan untuk mengidentifikasi kegiatan penting yang dilakukan oleh analisa ketika melakukan sebuah kritik atau kajian terhadap teks seperti iklan, film, lukisan dan lain-lain. Berikut Beberapa tahapan untuk melakukan analisis semiologis, yaitu :
• Menawarkan kepada pembaca sebuah ulasan singkat sebuah pesan
• Mengidentifikasi signifiers dan signifieds
• Mengidentifikasi paradigma yang telah digali
• Mengidentifikasi prinsip yang bekerja dalam pesan atau teks
• ifikasi syntagms yang ada
PENERAPAN TEORI SEMIOTIKA BARTHES
Menurut Em Griffin (2006), terdapat beberapa contoh penerapan teori semiotika Barthes oleh peneliti, diantaranya sebagai berikut :
• Bidang komunikasi politik, Anne Norton menulis tentang “The President as Sign” dalam bukunya Republic of Sign : Liberal Theory and American Popular Culture (1993)
• Bidang komunikasi massa, Mark P. Obe menganalisa bagaimana para angggota pemeran digambarkan dalam sebuah acara televisi The Real World (1998)
MANFAAT MEMPELAJARI TEORI SEMIOTIKA ROLAND BARTHES
• Menjadikan kita lebih menaruh perhatian pada peran signs dan peran yang kita dan orang lain mainkan dalam membentuk realitas sosial.
• Dengan menggali berbagai macam perspektif semiotika dapat menyadari bahwa informasi atau makna tidak disajikan di dunia.
• Makna tidak dikirimkan kepada kita namun kitalah yang secara aktif menciptakan makna berdasarkan kode-kode yang ada.
• Hidup di dunia tanda dan tidak memiliki jalan lain untuk memahaminya kecuali melalui berbagai tanda dan kode yang telah dibentuk.
|