HELLO!
Welcome to our journal. Here you guys can looking for communication theory or anything about communication you want to know it. leave a tag or comment on a post. Thanks dear for coming, replace with your own hearts<3


any enquiries please send email: im.restuads@gmail.com

Restu Deva Delia Gilang Gina
Sabtu, 06 Juli 2019 \\

Teori ini diperkenalkan oleh James R Taylor kadang-kadang dikenal sebagai Jim Taylor, adalah akademisi Kanada dan Profesor Emeritus di Departemen Komunikasi Université de Montréal, yang ia dirikan bersama Annie Méar dan André H. 


PENGERTIAN
   Menurutnya organisasi terjadi, ketika dua orang berinteraksi untuk satu fokus perhatian tertentu, dan proses ini disebut dengan koorientasi (coorientation), yaitu gagasan bahwa dua orang memberikan perhatian pada satu objek yang sama seperti topik, isi, perhatian, situasi, ide, tujuan, kelompok dan sebagainya.
  Teori ini gabungan dari berbagai teori linguistik (ilmu bahasa), wacana, dan organisasi yang menjelaskan bagaimana organisasi dibangun melalui percakapan. Organisasi dibangun melalui percakapan dimana dua orang berinteraksi dan bernegosiasi akan suatu fokus perhatian/objek tertentu untuk membentuk makna utuh(koheren) yang disepakati.

SYARAT PERCAKAPAN KOHEREN
Menurut Taylor , Manager dan karyawan harus melakukan 3 hal :
  1. Mereka harus mencapai kesepakatan mengenai fakta yang mereka hadapi bersama
  2. Mereka harus mencapai kesepakatan siapa yang harus melakukan apa yang terkait dengan fakta yang mereka hadapi
  3. Mereka harus membangun kontek satau basis untuk melakukan interkasi terus - menerus.
lalu ketika tiga syarat tersebut terpenuhi maka akan terjadi hal ini :
  • Pecakapan adalah interaksi yaitu perilaku komunikator atau partisipan terhadap lawan bicara .
  • Teks adalah apa yang diucapkan yaitu isi dan ide yang melekat pada bahasa yang digunakan 
  • Percakapa hanya dapat dipahami melalui teks prossini oleh taylor disebut “TERJEMAHAN GANDA”
STRUKTUR KOORIENTASI ORGANISASI
   Aktifitas sehari-hari anggota organisasi tersebut bukanlah interaksi yang tidak saling berhubungan atau kebetulan saja.
Berbagai kegiatan tersebut pada dasarnya digerakan dari “StrukturDalam” atau organisasi bersangkutan. Suatu Tata Bahasa atau pengaturan structural yang memberikan organisasi karakternya dan memandu tindakannya ,struktur dalam adalah suatu jaringan aturan yang rumit mengnai pola-pola interaksi yang diperbolekan dalam  yang diharapkan . Atau juga struktur dalam suatu mengenai bagaimana sesuatu harus dikerjakan .
  • Struktur permukaan - Suatu permukaan organisasi adalah aktivitas sehari-hari anggota organisasi 
  • Struktur dalam - Struktur dalam adalah suatu tata bahasa (grammar) atau pengaturan struktual yang memberikan organisasi karakternya dan memandu tidakannya



\\

   Dikembangkan oleh Bernett Pearce(kiri) dan Vernon Cronen(kanan) pada tahun 1980. Berdasarkan teori manajemen koordinasi makna, dua orang yang berinteraksi secara sosial akan membentuk makna dalam percakapan yang mereka lakukan. Setiap individu juga terdiri dari sebuah sistem interpersonal yang membantu menjelaskan aksi dan reaksi mereka. Teori manajemen koordinasi makna berkaitan dengan beberapa teori lain seperti :
  • Teori Tindak Tutur (speech act)  Bahwa makna sebuah percakapan tidak terbatas pada makna kata-kata. Kata-kata dapat menambah makna baru bergantung pada situasi dan bagaimana kata-kata digunakan. 
  • Teori Interaksi Simbolik Perspektif yang memiliki pengaruh dalam sosiologi yang mengenalkan berbagai tindakan manusia yang dipandu oleh bagaimana mereka menilai berbagai hal yang pada akhirnya dipengaruhi oleh masyarakat mereka.
  • Teori Sistem sebuah studi lintas disiplin tentang berbagai fenomena organisasi.
   Barnet seorang ahli teori komunikasi,guru, fasilitator dan juga konsultan ia mengembangkan teori pengelolaan makna ini bersama proffesor di universitas massachusast ialah vernon cronen di awal tahun 1990. teori ini di publikasikan secara luas dan disajikan di berbagai negara . Pengembangan dan penerapan teori ini di berbagai bidang dalam berbagai konteks .

“Bahwa komunikasi ialah inti untuk menjadi manusia yang menciptakan realitas percakapannya sendiri yang dicapai dengan cara menerapkan berbagai aturan berdasarkan isi komunikasi, tindakan, situasi, hubungan antar komunikator, latar belakang individu, dan pola-pola budaya dengan tujuan komunikasi tidak begitu penting bagi orang-orang untuk mencapai kesepakatan namun bagi komunikator adalah penting untuk mencapai tingkat koordinasi.”

- Barnett

PENGERTIAN 
   Setiap orang memiliki penafsiran sendiri dalam menemukan makna ketika berinteraksi dengan orang lain. Makna berlangsung secara sistem interpersonal yang menjelaskan aksi dan reaksi saat berada dalam interaksi sosial yang disebut dengan coordinated management of meaning atau manajemen koordinasi makna. Manajemen koordinasi makna merupakan salah satu teori komunikasi interpersonal atau teori teori komunikasi antar pribadi yang berteori bahwa komunikasi adalah sebuah proses dimana orang memahami dunia mereka dan menghasilkan realitas sosial
   Teori ini pertama kali dikembangkan oleh Barnett Pearce dan Vernon Cronen di penghujung tahun 1970an.
Dalam hal ini, teori management makna terkoordinasi menggambarkan manusia sebagai actor yang berusaha untuk mencapai koordinasi dengan mengelola cara-cara pesan dimaknai (Cronen, Pearce & Harris; 1982)
Dalam percakapan dan melalui pesan-pesan yang kita kirim dan terima, orang saling menciptakan makna. Secara keseluruhan Makna terkoordinasi secara umum merujuk pada bagaimana individu-individu menetapkan aturan untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna, dan bagaimana aturan-aturan terjalin dalam sebuah percakapan di mana makna senantiasa dikoordinasikan.

ASUMSI DAN ATURAN
Teori manajemen koordinasi makna, memiliki beberapa asumsi dasar, yaitu :


1. Manusia hidup dalam komunikasi (konstruksi sosial)
Asumsiini menjelaskan bahwa dasar yang dipelajari teori ini ialah percakapan. Dengan percakapan manusia akan saling menciptakan realitas sosial Karenanya manusia hidup dalam komunikasi. Teori ini menggambarkan bagaimana kita berkomunikasi dalam upaya untuk memahami dunia atau untuk menemukan makna. Komunikasi menciptakan dunia sosial di sekitarnya. Menciptakan makna bergantung pada koherensi, koordinasi, dan  misteri yang dialami seseorang, baik secara sadar atau tidak sadar, sendiri atau dalam kombinasi. Variabel ini membantu menentukan bagaimana kita menciptakan realitas sosial melalui percakapan yang dilakukan.
2. Manusia menciptakan realitas sosial.
Asumsi ini menekankan pengendalian percakapan. Para ahli teori manajemen koordinasi makna mengusulkan gagasan bahwa situasi sosial diciptakan oleh interaksi. Keyakinan bahwa orang-orang dalam percakapan membangun realitas sosial mereka disebut dengan konstruksi sosialisme. Hal ini sesuai dengan asumsi teori interaksi simbolik, teori konstruksi sosial atau konstruksi realitas sosial yang menyatakan bahwa realitas dibentuk secara sosial.
3. Transaksi informasi tergantung pada makna pribadi dan makna interpersonal.
cara orang mengendalikan percakapan melalui makna pribadi dan makna interpersonal. Arti makna pribadi mengacu pada makna yang dicapai ketika seseorang berinteraksi dengan orang lain dan membawanya ke dalam interaksi pengalaman uniknya. Dan juga makna interpersonal yang akan tercapai manakala dua orang sepakat tentang penafsiran masing-masing. Makna dalam percakapan tercapai tanpa berpikir apa-apa. Jika tidak ada satupun jenis makna yang tercapai, maka dapat dikatakan bahwa ada kekurangan komunikasi.
Teori ini berpendapat bahwa pada dasarnya orang-orang yang terlibat dalam percakapan akan membentuk realitas sosial mereka sendiri.
Dalam situasi sosial tertentu, hal pertama yang dilakukan orang adalah ingin memahami apa yang terjadi dan menerapkan berbagai aturan untuk mengetahuinya. Orang akan bertindak berdasarkan apa yang mereka pahami dan menerapkan aturan untuk memutuskan tindakan apakah yang sesuai makna tersebut. Dengan demikian, teori manajemen koordinasi makna merupakan teori yang berlandaskan aturan.Terdapat dua aturan utama dalam teori manajemen koordinasi makna yaitu aturan konstruktif dan aturan regulatif.
  1. Aturan konstruktif – komunikator melakukan sebuah interaksi untuk memahami berbagai kejadian ataupun pesan yang disampaikan oleh orang lain.
  2. Aturan regulatif – terkait dengan bagaimana komunikator memberikan reaksi terhadap pesan dan bagaimana mereka memberikan respon atau tanggapan terhadap pesan yang mereka terima.


POLA BERULANG YANG TIDAK DI INGINKAN
Unwanted repetitive patterns-URP ialah episode konflik yang berurutan dan terjadi berulang kali yang sering kali tidak diinginkan terjadi oleh indiidu yang terlibat dalam konflik

MENGAPA TERJADI?
  1. Mereka mungkin tidak melihat adanya pilihan lain
  2. Pasangan ini mungkin merasa nyaman dengan konflik yang terus berulang
  3. Kemungkinan sudah terlalu lelah untuk berjuang mencapai resolusi konflik
   Jika dua orang berseteru, mereka akan terlibat dalam hal yang disebut oelh Cronen, Pearce dan Linda Snavely sebagai pola berulang yang tidak diinginkan. Para peneliti menjelaskan bahwa hal ini terjadi karena dua orang yang memiliki dua sistem aturan yang berbeda mengikuti suatu struktur yang mengharuskan mereka untuk menjalankan perilaku tertentu, tidak peduli konsekuensi apa yang muncul.

PROSES MANAJEMEN KOORDINASI MAKNA
Dalam perspektif komunikasi, teori manajemen koordinasi makna memandang komunikasi sebagai obyek komunikasi dalam dunia sosial. Teori manajemen koordinasi makna menngusulkan tiga istilah sebagai cara untuk menerapkan perspektif komunikasi tentang berbagai kejadian dan obyek dunia sosial kita yaitu koordinasi, koheren, dan misteri.
  1.  Koordinasi                                                                                                  Perhatian kita terhadap cara-cara dimana perhatian kita bersatu untuk menghasilkan pola-pola. Meliputi berbagai kejadian dan obyek dunia sosial
  2. .Koheren                                                                                                      Perhatian kita kepada berbagai kisah yang kita ceritakan dan membuat hidup kita menjadi penuh makna dengan menceritakan kisah kita tentang berbagai hal termasuk didalamnya diri kita sendiri, identitas kolektif serta dunia di sekitar kita.
  3.  Misteri                                                                                                            Perhatian kita kepada fakta bahwa alam semesta jauh lebih besar dibandingkan dengan sekumpulan kisah yang dapat dibuat koheren
KONSEP DASAR
  1. Manejemen - Setiap interaksi sosial dibatasi oleh berbagai aturan karena interaktan harus memahami realitas sosial yang kemudian memutuskan peraturan lalu cara bertindak dalam situasi yang diberikan.
  2. Koordinasi - Tingkatan dimana setiap individu melihat bahwa tindakan mereka telah disesuaikan menjadi beberapa urutan atau pola tindakan yang dapat saling mengerti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sense making merupakan landasan atau dasar bagi terjadinya koordinasi. Sense making membantu orang untuk membentuk pemahaman umum dan kemudian membangun koordinasi antar manusia.Dengan informasi yang terhubung melalui saluran, hubungan logika dapat muncul, kemudian berkontribusi pada pembuatan makna.
  3. Makna  - Hierarki makna mendefinisikan konteks dimana aturan konstitutif dan aturan regulatif dipahami. Konteks tersebut diatur dalam hierarki keabstrakan.
HIERARKI MAKNA
  1. Isi - terkait dengan data mentah dan informasi yang dikatakan selama komunikasi.
  2. Tindak tutur - Tindakan yang kita lakukan melalui bicara
  3. Kontrak atau hubungan - Kesepakatan atau pengertian antara dua orang
  4. EpisodeRutinitas komunikasi yang memiliki awal,pertengahan,dan akhir yang jelas
  5. Skrip kehidupan - Kelompok masa lalu / masa kini yang menciptakan suatu sistem makna yang dikelola bersama orang lain
  6. Pola-pola budaya - Gambaran mengenai dunia dan bagaimana hubungan seseorang dengan hal tersebut.
PENGARUH
  • Koordinasi mengharuskan individu menganggap tingkatan moral yang lebih tinggi sebagai suatu hal yang lebih penting yang pada dasarnya merupakan suatu kesempatan bagi individu untuk mengemukakan sudut pandang etis dalam sebuah percakapan.
  • Sumber daya yang merujuk pada cerita, simbol, dan gambar yang digunakan oleh orang untuk memahami dunia mereka yang juga mencakup persepsi, kenangan dan konsep yang membantu orang mencapai koherensi dalam realitas sosial mereka
KESIMPULAN
Concept of Management Meaning ialah teori yang membantu kita agar dapat memahami dengan lebih mendalam bagaimana individu-individu saling menciptakan makna dalam percakapannya.
“aturan-aturan membimbing komunikasi yang terjadi diantara orang-orang melalui sebuah stuktur hierakis, orang-orang mengorganisasikan makna dari beratus-ratus pesan yang diterimadalam sehari” (West dan Turner)





\\


TRADISI SOSIOPSIKOLOGI

Di setiap individu memiliki emosional dan sifat yang berbeda-beda. Tradisi sosiopsikologi telah memberikan kontribusi dalam praktek komunikasi interpersonal yang berupaya agar kita lebih memahami dasar daripada sifat individu. Sebagaian para peneliti melakukan riset penelitian psikologi  terkait tingkah laku manusia (Human Behavior). Aspek komunikasi dalam sosiopsikologi ini adalah untuk memahami bagaimana komunikator individu berpikir dan bertindak dalam situasi komunikasi. Kemudian Dua teori yang berpengaruh dan penting dalam komunikasi intrapersonal ialah teori sifat (trait theory) dan teori Kognitif (cognitive theory)

Teori Integrasi Bermasalah dikemukakan oleh Austin Babrow seorang professor komunikasi dari Universitas Illinois pada tahun 1986 yang menjelaskan peranan komunikasi bermasalah ada tiga teori yaitu :
  • Cenderung alami untuk mendukung herapanyah dan juga evaluasinyah
  • Upaya mengintergrasikan dan evaluasi komunikasi juga merupakan cara untuk mengatasi dan mengolah intergrasi bermasalah. 
  • Austin Babrow menjelaskan peranan komunikasi dalam membantu individu mengelola apa yang disebutnya “integrasi bermasalah” atau problematic integration (PI).

Teori ini bersandarkan pada tiga ide dasar yaitu:
  1. Manusia memiliki kecenderungan alami untuk mendukung harapannya (apa yang anda pikirkan akan terjadi) dan juga evaluasinya (apa yang anda inginkan untuk terjadi).
  2. Upaya mengintegrasikan harapan dan evaluasi tersebut tidak lah mudah dan dapat menimblkan masalah yaitu adanya perbedaan antara harapan dan evaluasi, adanya ambiguitas yaitu tidak ada kejelasan mengenai apa yang diharapkan, adanya ambivalen atau evaluasi bertentangan, jika kesempatan bagi sesuatu hal untuk terjadi tidak mungkin bisa terwujud.
  3. Integrasi bermasalah mencakup juga komunikasi. Hal ini sebagian besar karena orang mengalami intgrasi bermasalah melalui komunikasi.

Teori integrasi bermasalah adalah salah satu dari banyak teori yang membantu kita memahami bagaimana cara komunikator individu berpikir. Bagaimana mereka mengintegrasikan dan mengelola informasi yang mempengaruhi sikap, kepercayaan, nilai dan tingkah laku mereka.

Bagaimana komunikasi dapat berhubungan dengan Integrasi Bermasalah?
  • Setelah komunikasi, masalah muncul
  • Komunikasi sebagai alat untuk menyelesaikan masalah
  • Dapat membantu cara anda merubah pikiran untuk mengurangi masalah

KESIMPULAN
  • Integrasi bermasalah yaitu mengenai bagaimana seseorang berpikir, merasakan, dan bertingkah laku dalam berbagai situasi yang dihadapinya.
  • Ketika kita menerima dan memproses pesan atau situasi tersebut, kita tidak hanya memprediksi hasilnya tetapi juga memberikan penilaian tentang baik atau buruknya pesan itu
  • 4 jenis Integrasi Bermasalah akan terjadi ketika dua orientasi tidak dapat diintegrasikan


Minggu, 07 April 2019 \\
Hasil gambar untuk noelle neumann SMILE

      Spiral keheningan ialah teori media yang memberikan perhatian pada pandangan mayoritas dan menekan pandangan minoritas. Secara sosiologis, teori Spiral keheningan ialah ketakutan suatu individu akan isolasi yang  hanya berlaku pada masyarakat kurang terdidik dan miskin, irasional, dan tidak memiliki dedikasi untuk mengemukakan pendapatnya secara bebas.

HISTORY OF THE SPIRAL OF SILENCE THEORY
Teori ini didapatkan dan terinspirasi ketika ia berada di lingkungan Nazi pada masa itu, yang mana banyak orang yang merasa terisolasi opini-opininya ketika ia mereka ingin mengemukakan pendapat mereka. Sehingga tidak salah jika banyak orang yang mengalami Spiral Keheningan ini mencari dukungan melalui media massa. Bahwa banyak dari populasi menyesuaikan prilakunya pada arah media teori ini telah dinyatakan sebagai dasar yang penting dalam memelajari kondisi manusia “ - Neumann 1993
Ada 4 Unsur Pokok Spiral Keheningan :
  1. Media Massa
  2. Komunikasi Antar-pribadi dan jalinan interaksi sosial
  3. Pernyataan individu tentang suatu hal
  4. Persepsi orang lain/kecenderungan pendapat tentang suatu persoalan yang dilontarkan.
ASUMSI TEORI DASAR :
  1. Masyarakat mayoritas mengancam individu yang menyimpang dengan adanya isolasi, dengan demikian kelompok minoritas akan diliputi rasa takut terhadap isolasi orang yang berkuasa.
  2. Rasa takut akan isolasi membuat individu untuk setiap saat mencoba menilai iklim opini.
  3. Perilaku publik dipengaruhi oleh penilaian akan opini publik.
Ketiga asumsi tersebut berbicara mengenai bagaimana keheningan tersebut terbentuk di kelompok minoritas ketika mereka sedang berada di antara kelompok mayoritas.

ARTI DARI TEORI SPIRAL KEHENINGAN
Kajian Noelle-Neumann ini diibaratkan peran opini dalam interaksi sosial. Opini publik sebagai sebuah isu kotroversial akan berkembang pesat apabila dikemukakan lewat media massa. Berarti opini publik juga dibentuk,disusun, dikurangi oleh peran media massa. Opini yang berkembang dalam kelompok mayoritas dengan  kecenderungan seseorang untuk diam karna ia berasal dari kelompok minoritas bisa disebabkan pengaruh isu-isu dari media massa.

KAITANNYA DENGAN OPINI PUBLIK?
  • Media mampu menjangkau ke banyak orang dengan wilayah geografis yang lebih luas.
  • Posisi media menjadi ruang publik.
  • Media dapat memberi dan menjelaskan secara rinci makna suatu peristiwa yang menjadi opini publik.
  • Media menjadi jaringan interaktif yang menghubungkan komunikator dengan khalayak beserta feedback.

Peran media memberikan kontribusi terhadap munculnya spiral keheningan karena media memiliki kemampuan untuk menentukan dan menyebarluaskan pendangan yang dinilai lebih dapat diterima publik secara umum. Dengan demikian, mereka yang memiliki pandangan yang bertentangan dengan pandangan khalayak umum, lebih sulit untuk mendapatkan tempat di media. 
Mereka yang berada di pihak minoritas cenderung kurang tegas dalam mengemukakan pandangannya. Seseorang yang berada pada posisi minoritas sering merasa perlu menyembunyikan “sesuatu”-nya/pendapatnya ketika berada dalam kelompok mayoritas. Sebaliknya, mereka yang berada di pihak mayoritas akan merasa percaya diri dengan pengaruh dari pandangan mereka dan terdorong untuk menyampaikannya kepada orang lain. Maka dari itu, hal ini berangkat dari asumsi akan adanya ketakutan dari individu-individu akan isolasi dari masyarakat. Ketakutan itu muncul jika individu-individu mempunyai opini yang berbeda bahkan berseberangan dengan opini mayoritas masyarakat. Individu yang opininya berbeda dengan mayoritas masyarakat akan cenderung bungkam (silence) karena takut akan isolasi yang mungkin diterimanya

TIGA SIFAT MEDIA MASSA
Media berfungsi menyebarluaskan :
  • UBIKUITAS
Mengacu pada fakta sebagai kepercayaan. Kepercayaan bahwa media terdapat dimana-mana itu sebabnya media menjadi instrumen yang sangat penting, diandalkan dan selalu tersedia ketika orang membutuhkan informasi.
  • KUMULATIF
Pengaruh timbal balik dalam membangun kerangka acuan yang pada prosesnya media selalu mengulang-ulang apa yang diberitakan.
  • KONSONAN
Konsonan dihasilkan berdasarkan kecenderungan media untuk menegaskan atau melakukan konfirmasi terhadap pemikiran maupun pendapat dan menjadikan pemikiran ataupun pendapat itu seolah-olah berasal dari masyarakat.

Media tidak memberikan interpretasi yang luas dan seimbang terhadap peristiwa sehingga masyarakat memiliki pandangan terhadap realita secara terbatas dan sempit.

PERAN MINORITAS ( HARD CORE )
Hard Core merupakan orang-orang yang selalu menentang ataupun menyimpang cara pemikiran yang berbeda tanpa memedulikan apapun konseskuensinya. Bahkan kaum ini langsung mengonfrontasi siapapun yang menghalangi. Noelle-Neumann melihat bahwa seperti kebanyakan hal dalam hidup, terdapat perkecualian pada setiap peraturan atau teori. Para hard core mewakili sekelompok individu yang tahu bahwa ada harga yang harus dibayar bagi keasertifan mereka. Para penyimpang ini berusaha untuk menentang cara berfikir yang dominan dan siap untuk secara langsung mengonfrontasi siapa pun yang menghalangi mereka

Kesimpulan
Teori spiral keheningan lebih berfokus pada suatu pandangan seseorang yang telah didefinisikan oleh media. Pada umumnya, kebanyakan orang akan memilih diam ketika mereka merasa berada di lingkungan minoritas dan merasa pendapat mereka telah dibatasi. Karena mereka merasa enggan untuk menyampaikan pendapat dan takut dikucilkan. Sedangkan orang yang memiliki sudut pandang mayoritas akan lebih banyak bersuara dan berkoar. Disisi lain, Avant grade merupakan orang yang merasa bahwa posisi mereka akan semakin kuat.









\\


 


Semiologi adalah tujuan untuk mengambil berbagai sistem tanda seperti substansi dan batasan, gambar, macam gesture, berbagai suara music, serta berbagai obyek, yang menyatu dalam system of significance.
Pada tahun 1950-1960an Berkembang sebuah gerakan intelektual dengan sebutan strukturalisme dengan semiologi sebagai salah satu model Tokoh yang terlibat didalam gerakan ini ialah Ferdinand de Saussure, Roman Jakobson, C. Levi-StraussJulia Kristeva, Umberto Uco, Thomas Sebeok, dan Roland Barthes.  Strukturalisme berbeda dari ilmu bahasa karena terfokus pada bahasa verbal dan di setiap sistem tanda yang bersifat bahasa serta pemilihan teks dan artinya dalam kaitannya dengan kebudayaan.Semiologi berkembang ke dalam dua tradisi :
  •          Teori semiotika Ferdinand de Saussure adalah analisa terhadap sistematika struktur bahasa dan sistem tanda lainnya sebagai sebuah fenomena sosial.
  •          Teori Semiotika Charles Sanders Peirce ialah analisa terhadap fungsi - fungsi kognitif tanda dan membedakan berbagai jenisa tanda seperti ikon, indeks, dan simbol.
Menurut Roland Barthes, semiotika memiliki beberapa konsep inti, yaitu  signification, denotationconnotation, dan metalanguage atau myth (Yan dan Ming, 2014). Roland Barthes sebagai ahli linguistik Ferdinand De Saussure menerapkan konsep semiotika hanya pada tingkat denotatif. 
Menurut Roland Barthes pada analisis poster “Paris Match” myth (mitos) didefenisikan sebagai sejarah yang bertransformasi menjadi sesuatu yang natural atau alami. Sehingga myth tidak bisa menjadi suatu simbol karena mitos bersifat ambigu yang memiliki fungsi lain.

SIGNIFICATION
Sebuah proses yang berupa tindakan, yang mengikat signifier(penanda? dan signified(petanda), dan yang menghasilkan sebuah tandaDua bagian dari sebuah tanda bergantung satu sama lain, yaitu:
      Signified diungkapkan melalui signifier/penanda
      Signifier diungkapkan dengan signified/petanda

DENOTATION AND CONNOTATION
Ada 2 jenis signified :
  1.       Tingkat pertandaan yang menjelaskan hubungan signifier dan signified pada realitas, menghasilkan makna eksplisit, langsung, dan pasti.
  2.       Tingkat pertandaan yang menjelaskan hubungan signifier dan signified yang di dalamnya beroperasi makna yang tidak eksplisit, tidak langsung, dan tidak pasti.
   Denotation dan connotation ialah dua istilah merujuk pada pendapat Louis Hjelmslev dengan menggunakan istilah orders of signification.  tanda konotatif tidak sekadar memiliki makna tambahan namun juga mengandung kedua bagian tanda denotatif yang melandasi keberadaannya,
Contoh :
Hasil gambar untuk black cat png 
Denotasi : kucing bewarna hitam
Konotasi : jika kita bertemu kucing hitam akan sial (mistis)

METALANGUAGE atau MYTH atau MITOS
Barthes mencoba untuk mengkonseptualisasikan mitos sebagai sebuah sistem komunikasi, oleh karena itu sebuah pesan tidak dapat menjadi sebuah obyek, konsep, atau gagasan, melainkan sebuah bentuk signification. Mitos adalah signification dalam tingkatan connotation. Mitos merupakan a second-order semiological system. Sebuah tanda dalam sistem pertama menjadi signifier pada sistem kedua. Ia juga menganalisa proses mitos secara jelas dengan menyajikan contoh-contoh yang khusus. Menurut Barthes, tanda adalah sistem pertama, atau bahasa, sebagai bahasa obyek, dan mitos sebagai metalanguageMitos sebagai sistem yang unik dibangun oleh suatu rantai pemaknaan yang telah ada sebelumnya dengan kata lain, mitos menjadi suatu sistem pemaknaan tataran ke-dua. Di dalam mitos pula sebuah signified dapat memiliki beberapa signifier.

ANALISIS SEMIOLOGI
Para analis umumnya mencari beberapa paradigma seperti kelas, kelompok deri elemen yang telah dipilih. Unit atau elemen dalam kelompok membagikan sejumlah karakteristik. Dua unit dari paradigma yang sama harus menyerupai satu sama lain sehingga perbedaan yang memisahkan keduanya menjadi minimal.  
·        Diseksi   : Mencakup pencarian berbagai elemen yang ketika diasosiasikan satu dengan yang lain menyarankan makna yang pasti. Umumnya mencari beberapa paradigma seperti kelas, kelompok deri elemen yang telah dipilih. 
·        Artikulasi : Mencakup penentuan aturan-aturan kombinasi. Ini merupakan sebuah kegiatan artikulasi. Analis mengambil obyek, mengurainya, dan menyusun ulang. Analis membuat sesuatu menjadi muncul yang dapat dilihat.

Tujuan untuk mengidentifikasi kegiatan penting yang dilakukan oleh analisketika melakukan sebuah kritik atau kajian terhadap teks seperti iklan, film, lukisan dan lain-lain. Berikut Beberapa tahapan untuk melakukan analisis  semiologis, yaitu :
      Menawarkan kepada pembaca sebuah  ulasan singkat sebuah pesan
      Mengidentifikasi signifiers dan signifieds
      Mengidentifikasi paradigma yang telah digali
      Mengidentifikasi prinsip yang bekerja dalam pesan atau teks
      ifikasi syntagms yang ada

PENERAPAN TEORI SEMIOTIKA BARTHES
Menurut Em Griffin (2006), terdapat beberapa contoh penerapan teori semiotika Barthes oleh peneliti, diantaranya sebagai berikut :
      Bidang komunikasi politik, Anne Norton menulis tentang “The President as Sign” dalam bukunya Republic of Sign : Liberal Theory and American Popular Culture (1993)
      Bidang komunikasi massa, Mark P. Obe menganalisa bagaimana para angggota pemeran digambarkan dalam sebuah acara televisi The Real World (1998)

MANFAAT MEMPELAJARI TEORI SEMIOTIKA ROLAND BARTHES
      Menjadikan kita lebih menaruh perhatian pada peran signs dan peran yang kita dan    orang lain mainkan dalam membentuk realitas sosial.
      Dengan menggali berbagai macam perspektif semiotika dapat menyadari bahwa        informasi atau makna tidak disajikan di dunia.
      Makna tidak dikirimkan kepada kita namun kitalah yang secara aktif menciptakan        makna berdasarkan kode-kode yang ada.
      Hidup di dunia tanda dan tidak memiliki jalan lain untuk memahaminya kecuali            melalui berbagai tanda dan kode yang telah dibentuk.


© COPYRIGHT 2019 RESTUADS