|
HELLO!
Welcome to our journal. Here you guys can looking for communication theory or anything about communication you want to know it. leave a tag or comment on a post. Thanks dear for coming, replace with your own hearts<3
any enquiries please send email: im.restuads@gmail.com Restu Deva Delia Gilang Gina |
|
|
Minggu, 07 April 2019 \\ ★
![]()
Semiologi adalah tujuan untuk mengambil berbagai sistem tanda seperti substansi dan batasan, gambar, macam gesture, berbagai suara music, serta berbagai obyek, yang menyatu dalam system of significance.
Menurut Roland Barthes, semiotika memiliki beberapa konsep inti, yaitu signification, denotation, connotation, dan metalanguage atau myth (Yan dan Ming, 2014). Roland Barthes sebagai ahli linguistik Ferdinand De Saussure menerapkan konsep semiotika hanya pada tingkat denotatif.
Menurut Roland Barthes pada analisis poster “Paris Match” myth (mitos) didefenisikan sebagai sejarah yang bertransformasi menjadi sesuatu yang natural atau alami. Sehingga myth tidak bisa menjadi suatu simbol karena mitos bersifat ambigu yang memiliki fungsi lain.
SIGNIFICATION
Sebuah proses yang berupa tindakan, yang mengikat signifier(penanda? dan signified(petanda), dan yang menghasilkan sebuah tanda. Dua bagian dari sebuah tanda bergantung satu sama lain, yaitu:
• Signified diungkapkan melalui signifier/penanda
• Signifier diungkapkan dengan signified/petanda
DENOTATION AND CONNOTATION
Ada 2 jenis signified :
Denotation dan connotation ialah dua istilah merujuk pada pendapat Louis Hjelmslev dengan menggunakan istilah orders of signification. tanda konotatif tidak sekadar memiliki makna tambahan namun juga mengandung kedua bagian tanda denotatif yang melandasi keberadaannya,
Contoh :
![]()
Denotasi : kucing bewarna hitam
Konotasi : jika kita bertemu kucing hitam akan sial (mistis)
METALANGUAGE atau MYTH atau MITOS
Barthes mencoba untuk mengkonseptualisasikan mitos sebagai sebuah sistem komunikasi, oleh karena itu sebuah pesan tidak dapat menjadi sebuah obyek, konsep, atau gagasan, melainkan sebuah bentuk signification. Mitos adalah signification dalam tingkatan connotation. Mitos merupakan a second-order semiological system. Sebuah tanda dalam sistem pertama menjadi signifier pada sistem kedua. Ia juga menganalisa proses mitos secara jelas dengan menyajikan contoh-contoh yang khusus. Menurut Barthes, tanda adalah sistem pertama, atau bahasa, sebagai bahasa obyek, dan mitos sebagai metalanguage. Mitos sebagai sistem yang unik dibangun oleh suatu rantai pemaknaan yang telah ada sebelumnya dengan kata lain, mitos menjadi suatu sistem pemaknaan tataran ke-dua. Di dalam mitos pula sebuah signified dapat memiliki beberapa signifier.
ANALISIS SEMIOLOGI
Para analis umumnya mencari beberapa paradigma seperti kelas, kelompok deri elemen yang telah dipilih. Unit atau elemen dalam kelompok membagikan sejumlah karakteristik. Dua unit dari paradigma yang sama harus menyerupai satu sama lain sehingga perbedaan yang memisahkan keduanya menjadi minimal.
· Diseksi : Mencakup pencarian berbagai elemen yang ketika diasosiasikan satu dengan yang lain menyarankan makna yang pasti. Umumnya mencari beberapa paradigma seperti kelas, kelompok deri elemen yang telah dipilih.
· Artikulasi : Mencakup penentuan aturan-aturan kombinasi. Ini merupakan sebuah kegiatan artikulasi. Analis mengambil obyek, mengurainya, dan menyusun ulang. Analis membuat sesuatu menjadi muncul yang dapat dilihat.
Tujuan untuk mengidentifikasi kegiatan penting yang dilakukan oleh analisa ketika melakukan sebuah kritik atau kajian terhadap teks seperti iklan, film, lukisan dan lain-lain. Berikut Beberapa tahapan untuk melakukan analisis semiologis, yaitu :
• Menawarkan kepada pembaca sebuah ulasan singkat sebuah pesan
• Mengidentifikasi signifiers dan signifieds
• Mengidentifikasi paradigma yang telah digali
• Mengidentifikasi prinsip yang bekerja dalam pesan atau teks
• ifikasi syntagms yang ada
PENERAPAN TEORI SEMIOTIKA BARTHES
Menurut Em Griffin (2006), terdapat beberapa contoh penerapan teori semiotika Barthes oleh peneliti, diantaranya sebagai berikut :
• Bidang komunikasi politik, Anne Norton menulis tentang “The President as Sign” dalam bukunya Republic of Sign : Liberal Theory and American Popular Culture (1993)
• Bidang komunikasi massa, Mark P. Obe menganalisa bagaimana para angggota pemeran digambarkan dalam sebuah acara televisi The Real World (1998)
MANFAAT MEMPELAJARI TEORI SEMIOTIKA ROLAND BARTHES
• Menjadikan kita lebih menaruh perhatian pada peran signs dan peran yang kita dan orang lain mainkan dalam membentuk realitas sosial.
• Dengan menggali berbagai macam perspektif semiotika dapat menyadari bahwa informasi atau makna tidak disajikan di dunia.
• Makna tidak dikirimkan kepada kita namun kitalah yang secara aktif menciptakan makna berdasarkan kode-kode yang ada.
• Hidup di dunia tanda dan tidak memiliki jalan lain untuk memahaminya kecuali melalui berbagai tanda dan kode yang telah dibentuk.
|